Kalimantan Timur
Kalimantan Timur adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km² dan populasi sebesar 3.793.152 jiwa (2020). Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah ke empat di Nusantara. Ibu kotanya adalah Kota Samarinda.
Informasi Umum
Nama Provinsi | Kode Wilayah Indonesia | Kode Internasional | Singkatan Umum | Ibu kota | Hari Jadi | Lambang |
---|---|---|---|---|---|---|
Kalimantan Timur | 64 | ID-KI | Kaltim | Samarinda | 9 Januari 1957 |
Budaya
Rumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur. Rumah Lamin adalah identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Rumah Lamin mempunyai panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter. Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung. Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar. Salah satu rumah Lamin yang berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 keluarga. Rumah Lamin dapat menampung kurang lebih 100 orang.
Baju Takwo adalah salah satu pakaian adat masyarakat Kutai di Kalimantan Timur. Pakaian ini digunakan dalam acara pernikahan. Dahulu baju takwo hanya dipakai oleh bangsawan atau para penari saat mengikuti upacara adat. Sekarang masyarakat umum pun dapat mengenakan baju takwo sebagai baju pengantin.
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang berkunjung, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut menari bersama para penari.
Konten belum tersedia
Kwangkey atau Kuangkay adalah salah satu ritual keagamaan Kaharingan yang dilakukan oleh suku Dayak Benuaq yang tinggal di pedalaman Kalimantan Timur. Kwangkey merupakan puncak dari upacara kematian khas suku Dayak Benuaq.
Kwangkey berasal dari kata ke dan angkey. Ke berarti ‘melakukan’ atau ‘melaksanakan’ dan angkey berarti ‘bangkai’, yaitu manusia atau binatang yang sudah tidak bernyawa lagi. Dengan demikian, Kwangkey dapat diartikan secara harafiah sebagai ‘buang bangkai’ yang bermakna melepaskan diri dari segala kedukaan dan mengakhiri masa berkabung.
Talawang adalah perisai Suku Dayak yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Talawang berbentuk persegi panjang yang dibuat runcing pada bagian atas dan bawahnya. Panjang talawang sekitar 1 sampai dengan 2 meter dengan lebar maksimal 50 centimeter. Sisi luar talawang dihias dengan ukiran yang mencirikan kebudayaan Dayak, sementara bagian dalamnya diberi pegangan.
Jatung Utang adalah alat musik tradisional Suku Dayak Kenyah di Kalimantan. Jatung Utang terbuat dari kayu berbentuk gambang dan memiliki bentuk seperti alat musik Xilofon. Cara memainkan Jatung Utang cukup sederhana yaitu dipukul dengan 2 buah batang kayu terpisah pada tiap lempengan kayunya, tiap lempengan kayu diikat di atas tali yang dipasang pada blok kayu yang tersusun dan akan mengeluarkan kunci nada yang berbeda-beda. Jatung Utang sendiri biasanya digunakan sebagai alat pengiring upacara adat dan tari Suku Dayak Kenyah.
Kuliner
Gence ruan merupakan salah satu masakan rica-rica ikan gabus khas dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ruan mengacu pada nama ikan yang digunakan, yaitu ikan “Haruan” atau ikan gabus. Sedangkan gence adalah nama dari bumbu atau rempah khas hidangan ini. Untuk membuatnya, ikan gabus terlebih dahulu dibakar atau digoreng kemudian disiram dengan tumisan sambal bertekstur kasar yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabe, dan rempah lainnya. Sehingga masakan ini memiliki cita rasa pedas asam dan manis. Gence ruan biasanya disajikan bersama nasi putih dan olahan tumis sayur pakis.
Destinasi Wisata
Danau Labuan Cermin adalah salah satu objek wisata air yang berlokasi di Desa Labuan Kelambu, Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tempat wisata alam ini dikelola oleh masyarakat sekitar bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Labuan Cermin yang menaunginya. Danau ini memiliki dua rasa, asin (air laut) di bagian dasar dan tawar di bagian permukaan. Fenomena alam disebut juga sebagai Meromictic lake. Dinamakan Labuan Cermin karena airnya begitu bening dan mengkilap layaknya cermin.