Provinsi
Sumatra Selatan

Sumatra Selatan

Sumatra Selatan atau yang biasa disingkat Sumsel adalah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Selatan pulau Sumatra. Ibu kota Sumatra Selatan berada di kota Palembang, dan pada tahun 2021 penduduk provinsi ini berjumlah 8.550.849 jiwa. Secara geografis, Sumatra Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kepulauan Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatra Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kedatuan Sriwijaya.

Informasi Umum

Nama ProvinsiKode Wilayah IndonesiaKode InternasionalSingkatan UmumIbu kotaHari JadiLambang
Sumatra Selatan16ID-SSSumselPalembang15 Mei 1946
Lambang sumsel

Budaya

  • Rumah adat


Rumah limas

Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Sumatra Selatan. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.Rumah Limas ini memiliki nama lain, yaitu Rumah Bari. Di Malaysia, rumah Limas ini juga banyak ditemukan di daerah Johor, Selangor dan Terengganu. konstruksi rumah limas adalah bentuk rumah panggung, di rumah ini banyak ditemukan berbagai ragam hias, yang menunjukkan identitas adat masyarakat.

  • Pakaian Daerah


Aesan gede

Baju adat Palembang Aesan Gede merupakan pakaian yang melambangkan kesabaran. Tak hanya itu, pakaian ini juga melambangkan keagungan kerajaan Sriwijaya saat itu. Pakaian ini dibalut oleh warna merah jambu yang dipadukan dengan warna keemasan. Nilai filosofis dari Aesan Gede sendiri yaitu bahwa Sumatra layak dijuluki dengan swarnadwipa atau pulau emas. Kesan mewah ditampilkan pakaian ini dengan tambahan beberapa aksesoris seperti mahkota, bungo cempako, dan pernak pernik lainnya di baju adat Palembang Aesan Gede ini.

  • Tarian Tradisional


Tari kebagh

Tari Kebagh atau dulunya dikenal sebagai Tari Semban Bidodari adalah tari tradisi yang dikenal di daerah Besemah, Pagaralam yang bercirikan gerakan membuka lebar kedua tangan seperti mengebarkan sayap. Tari ini biasanya dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat dalam upacara adat. Tari ini merupakan jenis tarian tunggal sehingga dapat ditarikan secara massal maupun jumlah yang tidak ditentukan.

  • Bahasa Daerah

Sumatra Selatan memiliki beragam bahasa daerah, logat dan dialek yang sangat kaya dan berbeda. Bahasa daerah yang umum dipakai dan menjadi lingua franca antar suku di Sumatra Selatan adalah Bahasa Melayu Palembang. Selain itu, Di wilayah tenggara Sumatra Selatan yaitu wilayah Komering (OKU Timur dan OKI), Bahasa Komering menjadi bahasa utama di sana bagi ratusan ribu penduduknya namun di sisi lain Bahasa Ogan menjadi bahasa alternatif penghubung bagi masyarakat yang tinggal di wilayah OKU Raya (Ogan Komering Ulu, OKU Timur dan OKU Selatan). Di wilayah barat Sumatra Selatan tepatnya sepanjang dataran tinggi Gunung Dempo dan aliran Sungai Lematang, Bahasa Besemah menjadi bahasa utama antara masyarakat asli dan wilayah utara Bahasa Musi memegang peran dalam komunikasi sehari-hari masyarakat di sana.

  • Tradisi Adat


Bekarang iwak

Salah satu Upacara adat Sumatera Selatan adalah bekarang iwak. Bekarang iwak merupakan salah satu upacara adat yang berasal dari Palembang, tepatnya di Kecamatan Gandus. Bekarang dalam bahasa Palembang artinya adalah menangkap, sementara iwak merupakan ikan. Jadi tradisi bekarang iwak artinya adalah menangkap ikan. Pada upacara adat ini, seluruh warga desa akan menangkap ikan secara bersama-sama. Seluruh ikan yang ditangkap gratis dan boleh dibawa pulang. Biasanya upacara adat ini dilakukan hanya satu tahun sekali.

  • Senjata Tradisional


Tombak trisula

Tombak Trisula. Tombak ini berupa sebuah tombak kayu dengan 3 mata tajam di bagian ujungnya. Panjang tombak ini sekitar 180 cm. Pada jaman dahulu digunakan prajurit Kerajaan Sriwijaya sebagai senjata utama dalam peperangan. Senjata tradisional tersebut sering menjadi ikon budaya Provinsi Sumsel di kancah nasional. Ahli sejarah menyimpulkan, masyarakat Sumsel mulai mengenal tombak tersebut setelah budaya Hindu Siwa masuk ke Indonesia.

  • Alat Musik daerah


Alat musik tenun

Salah satu alat musik tradisional Sumatera Selatan adalah alat musik Tenun. Sesuai dengan namanya, alat musik tradisional Tenun ini dahulu sering digunakan sebagai alat untuk menenun kain atau disebut kegiatan tenun. Selain itu, alat musik Sumatera Selatan ini juga sering dimainkan pada saat acara-acara daerah. Alat musik jenis ini dibuat dari bahan kayu dengan dibentuk persegi panjang. Serta di bagian tengahnya dibuat berbentuk ornamen segitiga, pada bagian ini bila dipukul akan menghasilkan bunyi. Cara memainkan alat musik Tenun ini cukup sederhana dan mudah, yakni dengan cara dipukul.

  • Lagu daerah

Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatra Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara.[1] Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia.


Kuliner

Pempek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut yang dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Pempek biasanya disajikan dengan kuah yang disebut cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Pempek merupakan makanan khas Palembang - Sumatera Selatan.


Pempek

Tekwan adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka, yang dibentuk berupa bulatan kecil-kecil, dan disajikan dalam kuah udang dengan rasa yang khas. Biasanya pelengkap tekwan adalah sohun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Tekwan berasal dari kata "Berkotek Samo Kawan", yang dalam bahasa Palembang artinya duduk mengobrol bersama teman.


Tekwan

Destinasi Wisata


Jembatan ampera

Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah Kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan Ampera merupakan ikon kota Palembang yang paling terkenal.