Provinsi
Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Informasi Umum

Nama ProvinsiKode Wilayah IndonesiaKode InternasionalSingkatan UmumIbu kotaHari JadiLambang
Sulawesi Tenggara74ID-SGSultraKendari27 April 1964
Lambang

Budaya

  • Rumah adat


Rumah Banua Tada

Rumah adat Sulawesi Tenggara yang bernama rumah adat Banua Tada sebenarnya adalah rumah adat yang dikenal dalam budaya suku Buton. Rumah adat Banua Tada adalah peninggalan kesultanan Buton dan dapat ditemukan dengan mudah hingga saat ini. Rumah adat Banua Tada selain menjadi budaya dan peninggalan bersejarah juga merupakan bukti eksistensi Islam di Buton. Sebab, tidak sedikit ornamen yang menjadi ciri khas di rumah adat ini berukirkan tulisan dalam Bahasa Arab.

  • Pakaian Daerah


...

Pakaian adat Sulawesi Tenggara yang ketiga adalah pakaian adat suku Buton. Pakaian adat jenis ini terbilang sebagai busana yang cukup sederhana. Karakteristik pakaian tradisional ini tampak dengan rumbai-rumbai di bagian ikat pinggang yang dikenal dengan sebutan kabokena tanga.

Pakaian adat suku Buton dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis kelamin. Untuk para kaum wanita suku Buton, mereka biasa mengenakan baju adat Kambowa dengan desain lengan pendek tanpa dilengkapi aksesoris kancing. Baju tradisional ini disebut dengan bia-bia itanu yang memiliki corak kotak-kotak kecil. Sedangkan, untuk para pria Buton, model dan desain pakaian adat jenis ini terdiri dari sarung dan ikat kepala yang senada dengan motif dan berwarna biru. Ikat kepala inilah yang memiliki motif dan warna menjadi ciri khas masyarakat dari suku Buton. Penggunaan ikat kepala khas ini juga terbilang unik, yakni dengan cara menumpuk beberapa lipatan ikat kepala.

  • Tarian Tradisional


Tari Galangi

Tari Galangi merupakan tari tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kepulauan Buton Raya. Tarian ini merupakan tarian perang dalam Kesultanan Buton. Tari ini adalah bentuk ungkapan dan juga spontanitas gerakan dalam bentuk seni tari yang mewujudkan bagaimana penggunaan gala dalam menghadapi musuh. Tari Galangi dimainkan untuk mengiringi Sultan ketika keluar istana dalam suatu tugas ataupun untuk mengantar dan menyambut tamu Kesultanan

  • Bahasa Daerah

Bahasa Tolaki merupakan bahasa mayoritas di Provinsi Sulawesi Tenggara. Bahasa Tolaki dituturkan di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka Timur, dan beberapa tempat di Kota Kendari. Bahasa Tolaki terdiri atas enam dialek, yaitu : Dialek Mekongga, dialek Rahambuu, dialek Kodeoha, dialek Konawe, dialek Laromerui, dan dialek Waru.

  • Tradisi Adat


Tradisi Karia'a Lambe

Tradisi Kari'a Lambe dilakukan dengan mengarak anak perempuan menggunakan tandu mengelilingi desa, sementara anak laki-laki berada di bagian depan dan berjalan kaki. Masyarakat setempat menggelar tradisi ini sebagai upacara sunatan khusus bagi anak laki-laki dan perempuan di Wakatobi. Dalam pelaksanaannya, upacara tersebut dipimpin oleh tokoh adat yang dituakan di desa tempat digelarnya upacara Karia'a Lambe.

  • Senjata Tradisional


Parang Taawu

Parang Taawu merupakan senjata tradisional Sulawesi Tenggara yang bentuk bilah panjang bermata satu. Bilah Parang Taawu berbentuk tipis dan melebar dari pangkal ke ujungnya yang lancip seperti bentuk segitiga siku-siku. Karena senjata tradisional ini termasuk benda pusaka, Parang Taawu tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Parang Taawu hanya dapat digunakan oleh para Raja dan tamalaki (panglima perang dan kepala adat) Suku Mekongga ketika perang terjadi.

  • Alat Musik daerah


Kanda Wuta

Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang ketiga adalah alat musik Kanda Wuta. Alat musik ini dimainkan dengan cara memukul rotan yang ada pada Kanda Wuta. Alat musik jenis ini merupakan alat musik yang terbuat dari bahan kayu, tanah liat, rotan, dan pelepah sagu. Alat musik tradisional Kanda Wuta ini biasa dimainkan pada saat 3 malam secara berturut-turut, yakni Malemba, Mata Omehe, dan Tombara Omehe. Selain itu, Kanda Wuta juga kerap dimainkan pada saat setelah masa panen, yakni pada masa ini dilakukan upacara dan dilakukan pertunjukan seni berupa tarian Lulo Ngganda.

  • Lagu daerah

Lagu Wandiu-Ndiu adalah salah satu lagu daerah Buton yang menarik. Lagu Ini bercerita tentang seorang ibu yang berubah menjadi ikan duyung sebab terlalu lama berenang di lautan mencari makan untuk anak-anaknya.


Kuliner


Kasuami

Kasuami, soami atau sangkola adalah makanan khas daerah Sulawesi Tenggara (Buton, Muna dan Wakatobi). Kasuami memiliki arti makanan dari ubi kayu yang diolah dengan uap panas (soa). Orang Buton dan Muna menyebutnya kasuami, sementara orang Wakatobi menyebutnya soami dan segelintir orang lainnya menyebutnya sangkola. Namun, umumnya makanan tersebut memiliki bentuk yang sama, yaitu menyerupai tumpeng dan berwarna putih kekuning-kuningan.

Destinasi Wisata


Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi adalah salah satu taman nasional di Indonesia. Letaknya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman Nasional Wakatobi terdiri dari 25 gugusan terumbu karang sepanjang 600 km. Wakatobi merupakan akronim dari nama empat pulau besar, yaitu Pulau Wangi-wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko. Perairan lautnya beragam mulai dari yang datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Permukaan laut ini berpasir dan berkarang. Di taman nasional ini ada 112 jenis karang dari 13 famili. Selain itu terdapat 93 jenis ikan hias dan beberapa jenis penyu. Ada pula beberapa jenis burung laut seperti angsa-batu coklat, cerek melayu dan raja udang erasia.