Provinsi
Sumatra Barat

Sumatra Barat

Sumatra Barat yang biasa disingkat Sumbar adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra dengan ibu kota Padang. Provinsi Sumatra Barat terletak sepanjang pesisir barat Sumatra bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.012,89 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu. Sumatra Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat Minangkabau sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatra Barat saat ini.

Informasi Umum

Nama ProvinsiKode Wilayah IndonesiaKode InternasionalSingkatan UmumIbu kotaHari JadiLambang
Sumatra Barat13ID-SBSumbarPadang1 Oktober 1945
Lambang sumbar

Budaya

  • Rumah adat


Rumah gadang

Rumah adat Sumatra Barat khususnya dari etnis Minangkabau disebut Rumah Gadang. Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun. Tidak jauh dari komplek rumah gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut namun belum menikah.

  • Tarian Tradisional

Secara garis besar seni tari dari Sumatra Barat adalah dari adat budaya etnis Minangkabau dan etnis Mentawai. Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama Islam, keunikan adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi pengaruh besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, di antaranya Tari Pasambahan dan Tari Piring.


Tari piring

Sementara itu terdapat pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik antara seni bela diri yang disebut silek dengan tarian, nyanyian dan seni peran (acting) yang dikenal dengan nama Randai.


Randai
  • Bahasa Daerah

Di Provinsi Sumatra Barat pada umumnya terdapat 3 bahasa yang dipertuturkan yang tersebar di kabupaten dan kota di Sumatera Barat. 3 bahasa tersebut yakni, bahasa Minangkabau, Batak, dan Mentawai. Masyarakat yang tinggal di wilayah Sumatera Barat menggunakan bahasa Minangkabau dalam berkomunikasi satu sama lain pada kesehariannya.

  • Tradisi Adat


Tabuik

Tabuik atau Tabot merupakan salah satu tradisi tahunan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Pariaman, Sumatera Barat. Perayaan ini telah dilakukan sejak puluhan tahun untuk memperingati hari wafatnya seorang cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali bin Abi Thalib, pada tanggal 10 Muharram.

  • Senjata Tradisional

Senjata tradisional Sumatra Barat adalah Karih dan Kurambiak atau Kerambit berbentuk seperti kuku harimau. Kariah biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu terutama dalam setiap acara resmi ada terutama dalam acara malewa gala atau pengukuhan gelar, selain itu juga biasa dipakai oleh para mempelai pria dalam acara majelis perkawinan masyarakat menyebutnya baralek.


Karih

Sedangkan kurambiak merupakan senjata tajam kecil yang bentuknya melengkung seperti kuku harimau, karena memang terinspirasi dari kuku binatang buas tersebut. Senjata mematikan ini dipakai oleh para pendekar silat Minang dalam pertarungan jarak pendek yang biasanya merupakan senjata rahasia.


Kurambiak
  • Alat Musik daerah


Saluang

Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat yang dicampur dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik tradisional saluang dan gandang tabuik.

  • Lagu daerah

Lagu daerah asal Sumatra Barat Ayam Den Lapeh ini pasti sudah cukup familier oleh kita semua. Lagu Ayam Den Lapeh adalah salah satu lagu daerah dari Sumatra Barat yang paling terkenal. Makna dari lagu ini ternyata begitu mendalam, yakni menceritakan tentang seseorang yang kehilangan sesuatu yang berharga



Kampuang Nan Jauh Di Mato merupakan lagu yang tingkat kepopulerannya cukup tinggi di masyarakat. Makna dari lagu ini ialah seseorang yang merindukan kampung halamannya, kampung yang dimaksud adalah tanah Sumatra dengan segala kekayaan dan ciri khasnya.


Kuliner

Dalam dunia kuliner, Masakan Padang dapat ditemui hampir di seluruh penjuru Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri. Beberapa contoh makanan dari Sumatra Barat yang cukup populer adalah Rendang dan Dendeng Balado


Rendang

Rendang atau randang dalam bahasa Minangkabau adalah hidangan berbahan dasar daging yang dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama dengan menggunakan aneka rempah-rempah dan santan. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna cokelat terang keemasan.


Dendeng balado

Dendeng balado adalah masakan khas Sumatra Barat dibuat dari irisan tipis dan lebar daging sapi yang awalnya direbus terlebih dahulu, dijemur hingga kering, dan akan digoreng hingga garing. Sambal dendeng balado menggunakan beberapa bahan yaitu cabai merah, bawang merah, dan garam lalu ditumis hingga bentuk minyaknya menjadi kemerahan. Dendeng balado biasanya dikeringkan dengan metode pengawetan, kemudian dendeng akan dipukul-pukul hingga pipih agar bumbu dapat menyerap ke dalam daging.

Destinasi Wisata

Sumatra Barat memiliki hampir semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, gunung, dan ngarai. Selain itu pariwisata Sumatra Barat juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti Festival Tabuik.


KA danau singkarak

Kereta api Wisata Danau Singkarak merupakan kereta api wisata yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia di Sumatra Barat dengan rute Solok-Sawahlunto-Batutabal dan sebaliknya. Dahulu rute kereta api ini adalah Padangpanjang-Sawahlunto. Namun, pada saat dewasa berubah rute menjadi Solok-Sawahlunto-Batutabal.


Lembah harau

Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat Kota Payakumbuh di Kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatra Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.