Provinsi
Sumatra Utara

Sumatra Utara

Sumatera Utara atau yang biasa disingkat Sumut adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra. Provinsi ini beribu kota di Kota Medan, dengan luas wilayah 72.981,23 km2. Sumatra Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dan terbanyak di Pulau Sumatra. Pada 30 Juni 2022 penduduk Sumatra Utara berjumlah 15.305.230 jiwa, dengan kepadatan penduduk 210 jiwa/km2.

Informasi Umum

Nama ProvinsiKode Wilayah IndonesiaKode InternasionalSingkatan UmumIbu kotaHari JadiLambang
Sumatra Utara12ID-SUSumutMedan15 April 1948
Lambang sumut

Budaya

  • Rumah adat


Rumah bolon

Ruma Bolon adalah bentuk rumah tradisional masyarakat Batak Toba yang berasal dari daerah Sumatra Utara, Indonesia. Ruma Bolon memilik bentuk persegi empat. Ruma Bolon mempunyai model seperti rumah panggung. Rumah ini memiliki tinggi dari tanah sekitar 1,75 meter dari tanah. Tingginya Ruma Bolon menyebabkan penghuni rumah atau tamu yang hendak masuk ke dalam rumah harus menggunakan tangga. Tangga Ruma Bolon terletak di tengah-tengah badan rumah. Hal ini mengakibatkan jika tamu atau penghuni rumah harus menunduk untuk berjalan ke tangga.

  • Pakaian Daerah


Ulos

Tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan.

  • Tarian Tradisional


Tari tortor

Tortor adalah jenis tarian tradisional masyarakat Batak yang berasal dari provinsi Sumatra Utara, meliputi daerah kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Tapanuli Tengah,Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Simalungun. Tortor merupakan bagian penting dalam upacara adat (ulaon adat) masyarakat Batak. Melalui Tortor, masyarakat Batak menyampaikan harapan dan doa-doanya. Peragaan sikap dan perasaan melalui Tortor selalu menggambarkan kondisi dan situasi yang dialami.

  • Bahasa Daerah

Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Orang India menuturkan bahasa Tamil dan bahasa Punjab disamping bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu Rumpun bahasa Batak utara dan selatan yang dituturkan oleh masing-masing etnis. Rumpun Selatan terdiri dari Bahasa Batak Toba, Angkola, Mandailing, dan Simalungun, sedang Rumpun Utara terdiri dari Bahasa Karo dan Bahasa Pakpak. Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan bahasa Pesisir.

  • Senjata Tradisional


Piso surit

Piso Surit diambil dari dua persamaan kata bahasa Karo yakni, "Piso" artinya "pisau", dan "Surit" artinya "tarung". Pisau ini memiliki bentuk yang melengkung, dengan gagang bercabang dua. Pisau ini umumnya digunakan oleh orang-orang Karo untuk melawan kolonial Belanda di masa penjajahan. Piso Surit adalah senjata tradisional yang berasal dari provinsi Sumatera Utara, dan dominan digunakan oleh penduduk dataran tinggi Karo.

  • Alat Musik daerah


Gendang pakpung

Suku Batak Toba, Pakpak dan Simalungun mempunyai alat musik yang disebut Gondang yang biasa dibunyikan ketika upacara adat dalam pernikahan, kematian, dan lain sebagainya. Sementara Suku Batak Mandailing dan Angkola memiliki instrumen musik yang mirip dengan gondang yakni Gordang Sambilan. Suku Melayu di Pesisir Timur memiliki alat musik yang sama dengan Suku Melayu pada umumnya seperti Akordeon, gendang Melayu dan Biola. Sementara di Tanah Karo terdapat alat musik Kulcapi dan Gendang yang biasa digunakan untuk mengiringi tari Landek atau Guro Guro Aron.

  • Lagu daerah



Sinanggar Tulo merupakan judul lagu daerah dari Sumatera Utara, tepatnya dari suku Batak Toba di Kabupaten Tapanuli Utara. Lagu Sinanggar Tulo mempunyai makna dan bercerita tentang orang tua yang sedang menasehati anaknya. Si anak merasa kebingungan untuk mencari jodoh. Lalu orang tuanya menasehati dengan nilai-nilai adat ketika ingin mencari jodoh agar kehidupannya tidak ada masalah.

Kuliner

Makanan Khas di Sumatra Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah. Misalkan seperti di daerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang sangat pedas.


Saksang

Destinasi Wisata

Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Danau ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung api, Gunung Toba, yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan daripada danau. Di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini juga terdapat sebuah pulau yang berukuran cukup besar, yaitu Pulau Samosir.


Danau toba

Air Terjun Sipiso-piso merupakan salah satu objek wisata andalan Propinsi Sumatera Utara. Dan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Air yang keluar dari goa yang berukuran tidak begitu besar itu sangat deras apalagi jatuh pada ketinggian 120 meter, membuat air terjun ini begitu indah. Kata “piso” berarti pisau, karena memang air terjun ini bila dilihat dari jauh bentuknya seperti pisau, kecil dan panjang.


Air terjun sipiso-piso