Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta ratusan pulau-pulau kecil, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatra, dekat dengan Provinsi Sumatra Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah,[7] memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001.

Informasi Umum

Nama ProvinsiKode Wilayah IndonesiaKode InternasionalSingkatan UmumIbu kotaHari JadiLambang
Kepulauan Bangka Belitung19ID-BBBabelPangkalpinang21 November 2000
Lambang babel

Budaya

  • Rumah adat


Rumah Limas

Rakit Limas adalah rumah adat dari Bangka Belitung. Rumah adat Rakit Limas banyak dikenal sebagai rumah adat dari Bangka Belitung. Namun secara garis besar, rumah ada di Bangka Belitung terdiri atas tiga jenis yaitu Rumah Rakit, Rumah Limas, dan Rumah Panggung.[2] Rakit dan limas yang menjadi bagian dari jenis rumah adat inilah yang kemudian dikenal sebagai rumah adat dari daerah ini. Ketiga rumah adat ini memiliki arsitektur yang berlainan namun di antara ketiganya memiliki persamaan. Ketiganya banyak menggunakan arsitektur dan adat Melayu pada ketiga bangunannya.

  • Pakaian Daerah


Baju seting

Pakaian adat Bangka Belitung adalah jenis baju adat khas daerah Bangka Belitung yang memiliki perpaduan kebudayaan Arab dan juga Tionghoa. Nama pakaian adat bangka belitung ini akrab disebut Baju Seting dan juga Kain Cual. Baju seting merupakan pakaian adat yang digunakan khusus oleh wanita. Baju seting adalah baju kurung bangka belitung yang berwarna merah dan terbuat dari kain beludru atau kain sutra. Dalam penggunaannya, biasanya baju kurung ini di padupadankan dengan bawahan berupa kain cual.

  • Tarian Tradisional


Tari campak

Tarian adat Bangka Belitung lainnya adalah tari campak dengan filosofinya yaitu menggambarkan sebuah kecerian yang dirasakan oleh para bujang dan dayang, yaitu pria dan wanita belum menikah. Selain itu, tarian ini merupakan simbol pemersatu masyarakat Bangka Belitung. Kesenian tari ini sering dibawakan pada acara tradisi, contohnya perayaan panen padi, ume atau berpulangnya ke kebun dan sahang. Tradisi ini tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian budaya bangka belitung khususnya supaya tidak hilang ditelan arus modernisasi saat ini.

  • Bahasa Daerah

Bahasa Bangka atau Basé Bangka adalah bahasa yang dituturkan di Pulau Bangka. Bahasa Bangka termasuk dalam salah satu Rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Fungsi lainnya adalah sebagai penanda atau identitas daerah dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan hasil pemetaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Bahasa Bangka terdiri atas 4 dialek, yaitu (1) dialek Ranggi Asam, (2) dialek Tua Tunu, (3) dialek Jeriji, dan (4) dialek Tempilang.

  • Tradisi Adat


Upacara buang jung

Upacara Buang Jung merupakan upacara adat yang mana hasil bumi akan dilarungkan ke laut. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para masyarakat di sana. Kamu dapat menyaksikan tradisi ini di daerah seperti Desa Kumbung, Kecamatan Lempar Pongok di Kabupaten Bangka Selatan. Hasil bumi yang akan dilarungkan akan ditaruh di atas perahu kecil. Masyarakat setempat dilarang untuk melakukan kegiatan di laut selama 7 hari setelah tradisi ini berlangsung. Bagi masyarakat setempat, tradisi ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal.

  • Senjata Tradisional


Kedik

Kedik adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.

  • Alat Musik daerah


Dambus

Dambus adalah salah satu bentuk kesenian yang unik dari masyarakat pribumi Bangka (Bangkanese) orang Darat. Keunikan Dambus karena memiliki pengertian yang sangat kompleks. Dambus dapat diartikan sebagai satu bentuk kesenian, dapat diartikan sebagai lagu dan tarian serta diartikan juga sebagai nama alat musik. Keunikan Dambus semakin sempurna dilihat dari bentuk fisiknya yang mencerminkan simbol hewan atau binatang Rusa atau Kijang. Bentuk fisik alat musik sebagai simbol binatang atau hewan jarang dijumpai pada alat musik tradisional lainnya di Nusantara.

  • Lagu daerah

Yok Miak merupakan lagu daerah khas Bangka Belitung yang isi lagunya tentang kebudayaan gotong royong. Karena gotong royong sudah menjadi tradisi dari masyarakat Bangka, yang selalu bekerja secara gotong royong. Hal tersebut merupakan bentuk perwujudan dari semboyan Negeri Sepintu Sedulang. Lagu Yok Miak ini biasa dinyanyikan ketika panen oleh masyarakat setempat.


Kuliner


Mi bangka

Makanan khas Bangka Belitung berikutnya paling populer adalah Mi Bangka. Makanan yang satu ini sangat populer dan lezat hingga banyak ditemui di berbagai wilayah Indonesia. Sesuai namanya, Mi Bangka atau Bakmi Bangka adalah mi yang disajikan bersama potongan ayam kecap atau babi cincang, atau bisa pula bakso ikan, seafood seperti ikan, kepiting, dan lainnya. Kemudian ditambahkan tahu kok atau baso tahu asli Bangka, pangsit, taoge dan sayur caisim. Selain itu ditambahkan pula bumbu pelengkap lainnya seperti lada, daun bawang, kecap asin, tongcai, jeruk kunci, garam, gula putih/gula pasir dan saus cabai pedas khas pulau Bangka.

Destinasi Wisata


Pantai parai tenggiri

Pantai Parai Tenggiri adalah salah satu objek wisata yang terletak di Kecamatan Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Tepatnya berada di Desa Sinar Baru yang kira-kira berjarak 30 kilometer di sebelah utara kota Pangkalpinang. Pantai ini memiliki kontur tanah yang landai dengan ombak yang relatif kecil. Pantai ini merupakan pantai andalan yang ada di kepulauan Bangka Belitung.